LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI: HUJAN ASAM
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
HUJAN ASAM
HUJAN ASAM
I.
Judul dan Tanggal Praktikum
a.
Judul
Kegiatan : Memperkirakan Kuantitas Polusi Air Hujan
b.
Tanggal
Praktikum : 8 Mei 2012
II.
Tujuan
1. Mengetahui pengaruh hujan asam terhadap
pertumbuhan tanaman.
2. Membuat laporan ilmiah hasil percobaan.
III.
Landasan Teori
Dua gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar kendaraan disel serta
pembangkit listrik tenaga batubara yang utama adalah sulfur dioksida (SO2)
dan nitrogen dioksida (NO2). Gas yang dihasilkan tersebut bereaksi
di udara membentuk asam. Misalnya, sulfur dioksida bereaksi dengan oksigen
membentuk sulfur trioksida.
2 SO2 + O2 à 2 SO3
Sulfur trioksida kemudian bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat
yang merupakan asam kuat.
SO3 + H2O à H2SO4
Uap air yang telah mengandung asam ini menjadi bagian dari awan dan
akhirnya turun ke bumi sebagai hujan asam atau salju asam.
Hujan asam dapat mengakibatkan kerusakan hutan, tanaman pertanian, dan
perkebunan. Hujan asam dapat mengakibatkan berkaratnya benda-benda yang terbuat
dari logam misalnya jembatan dan rel kereta api, serta rusaknya berbagai
bangunan. Selain itu, hujan asam juga menyebabkan menurunnya pH tanah, sungai,
dan danau, sehingga mempengaruhi kehidupan organisme tanah dan air, serta
kesehatan manusia.
IV.
Alat dan Bahan
1. Empat
pot/gelas air mineral bekas
2. Dua
buah botol penyemprot
3. Kertas
pH
4. Pipet
tetes satu buah
5. Pena
penanda/label
6. Mistar
7. Tanah
8. Air
9. Sari
jeruk nipis
10. Biji
kacang tanah
V.
Langkah/Cara kerja :
1. Isi keempat pot atau gelas air mineral bekas dengan tanah.
2. Beri label/tanda dua pot dengan label “asam” dan dua pot lainnya dengan
label “normal”.
3.Tanam satu biji kacang tanah pada setiap pot.
4. Letakkan keempat pot di tempat yang cukup terkena cahaya matahari.
5. Setiap dua hari, siram dengan air. Lakukan terus hingga daunnya tumbuh.
6. Buat larutan asam dengan cara mencampurkan lima tetes sari jeruk nipis
dengan satu liter air. Ukur larutan asam dengan menggunakan kertas pH. Tingkat
keasaman larutan yang diharapkan adalah 3. Jika terlalu asam, tambahkan air.
Jika kurang asam tambahkan jeruk nipis.
7. Isi satu botol penyemprot dengan larutan asam, sendangkan botol
penyemprot lainnya dengan air biasa. Jangan lupa beri tanda “air biasa” pada
botol penyemprot berisi air dan label “air asam” pada botol penyemprot berisi
larutan asam.
8. Semprotkan air dalam penyemprot berlabel “air biasa” di daun pada
tanaman berlabel “normal”.
9.Semprotkan larutan asam dalam penyemprot berlabel “air asam” di daun pada
tanaman pot berlabel “asam”.
10. Tulis pada buku catatanmu hipotesis (dugaan) tentang pertumbuhan
tanaman kacang yang telah disemprot dengan air biasa dan yang disemprot dengan
air asam. Hipotesa yang kamu buat perlu didasarkan pada informasi dari buku
tentang pengaruh hujan asam terhadap pertumbuhan tanaman.
11. Ulangi langkah 8 dan 9 setiap hari selama dua minggu. Ukur tinggi
tanaman dengan menggunakan mistar setiap hari. Catat hasil pengukuranmu.
VI.
Hasil Pengamatan
Hari/Tanggal
ASAM
NORMAL
1
2
3
4
1
2
3
4
Sabtu, 12 Mei 2012
15 cm
6 cm
9 cm
9 cm
20 cm
11 cm
11 cm
10 cm
Selasa, 15 Mei 2012
16 cm
7 cm
10 cm
10 cm
22 cm
12 cm
12 cm
11 cm
Jum’at, 18 Mei 2012
17 cm
11 cm
14 cm
14 cm
23 cm
14 cm
15 cm
14 cm
Senin, 20 Mei 2012
18 cm
17 cm
16 cm
16 cm
28 cm
19 cm
21 cm
25 cm
Kamis, 24 Mei 2012
20 cm
19 cm
19 cm
20 cm
37 cm
32 cm
29 cm
28 cm
Tanaman berlabel “normal” yang mulai tumbuh
Normal 1
Normal 2
Normal 3
Normal 4
Tanaman
berlabel “asam” yang mulai tumbuh dan belum diberi larutan asam
Asam 1
Asam 2
Asam 3
Asam 4
Tanaman
berlabel asam sesudah 1 kali penyemprotan larutan asam
Hasil setelah
sekitar dua minggu dilakukannya penyemprotan rutin tiap harinya :
Tanaman yang diberi air biasa
Tanaman
yang diberi larutan asam
Perbandingan antara tanaman berlabel “asam” dan
berlabel “normal”
VII. Pembahasan
Percobaan diawali
dengan menanam kacang tanah di gelas air mineral bekas. Masing-masing empat
diberi label “normal” dan empat berlabel “asam”. Dimulai dari hari pertama kami
menyiram delapan pot tersebut dengan air biasa sampai tumbuh tanaman kacang.
Tanaman kacang berlabel “asam” mulai kita siram menggunakan larutan asam
setelah tanaman tumbuh dalam waktu kurang dari seminggu. Sejak itu, secara
rutin kami siram tiap hari tanaman berlabel “asam” menggunakan larutan asam dan
yang berlabel “normal” menggunakan air biasa. Dari hari ke hari perubahan dan
perbedaan antara tanaman yang disemprot larutan asam dan air biasa semakin
terlihat. Tanaman kacang berlabel “asam” tidak sesubur tanaman berlabel
“normal”. Semakin hari, tanaman berlabel “asam” yang awalnya hijau mulai
menjadi layu. Perbandingan keduanya dapat dilihat pada gambar hasil pengamatan.
Dengan percobaan ini setidaknya
kita dapat mengetahui efek larutan asam (hujan asam) terhadap tanaman.
Hujan asam yang larut bersama
nutrisi didalam tanah akan menyapu kandungan tersebut sebelum pohon-pohon dapat
menggunakannya untuk tumbuh. Serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti
aluminium, yang akan bercampur didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini
dimakan oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun
berguguran, selebihnya pohon-pohon akan terserang penyakit, kekeringan dan
mati. Seperti halnya danau, Hutan juga mempunyai kemampuan untuk menetralisir
hujan asam dengan jenis batuan dan tanah yang dapat mengurangi tingkat
keasaman.
Pencemaran udara telah menghambat fotosintesis dan
immobilisasi hasil fotosintesis dengan pembentukan metabolit sekunder yang
potensial beracun. Sebagai akibatnya akar kekurangan energi, karena hasil
fotosintesis tertahan di tajuk. Sebaliknya tahuk mengakumulasikan zat yang
potensial beracun tersebut. Dengan demikian pertumbuhan akar dan mikoriza
terhambat sedangkan daunpun menjadi rontok. Pohon menjadi lemah dan mudah
terserang penyakit dan hama.
Penurunan pH tanah akibat deposisi asam juga
menyebabkan terlepasnya aluminium dari tanah dan menimbulkan keracunan. Akar
yang halus akan mengalami nekrosis sehingga penyerapan hara dan iar terhambat.
Hal ini menyebabkan pohon kekurangan air dan hara serta akhirnya mati. Hanya
tumbuhan tertentu yang dapat bertahan hidup pada daerah tersebut, hal ini akan
berakibat pada hilangnya beberapa spesies. Ini juga berarti bahwa keragaman
hayati tamanan juga semakin menurun.
Kadar SO2 yang
tinggi di hutan menyebabkan noda putih atau coklat pada permukaan daun, jika
hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kematian tumbuhan
tersebut. Daun yang terkena deposisi asam menunjukkan kadar magnesium yang rendah.
Sedangkan magnesium merupakan salah satu nutrisi assensial bagi tanaman.
Kekurangan magnesium disebabkan oleh pencucian magnesium dari tanah karena pH
yang rendah dan kerusakan daun meyebabkan pencucian magnesium di daun.
VIII. Kesimpulan
Larutan asam (hujan asam) membawa dampak buruk bagi
tumbuhan. Pada tanaman kacang tanah yang diberi larutan asam terlihat perubahan
daun dari yang awalnya berwarna hijau menjadi kuning kecoklatan (layu). Hal
tersebut terjadi karena keasaman yang yang diserap kacang akan mematikan
nutrisi dan menonaktifkan enzim pada perkecambahan. Dan dapat dilihat
perbandingan perkecambahan kacang tanah yang diberi air biasa (aquades) lebih
subur dibandingkan dengan yang diberi larutan asam. Pada percobaan dapat disimpulkan
bahwa tanaman memiliki batas atau ambang ketahanan lingkungan yang ekstrem.
IX. Daftar Pustaka
Aryulina, Diah dkk. 2010. Biology 1B for Senior High School Grade X
Semester 2. Jakarta: Esis.
Anwar, Anik. 1984. Ringkasan Biologi. Bandung : Ganeca
Exact Bandung.
Wikipedia. Hujan Asam. (Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan_asam diakses 26 Mei 2011, 16.00 WIB)
Wordpress. Hujan Asam Penyebab dan
Proses Pembentukannya.(Online). (http://younggeomorphologys.wordpress.com/2011/01/15/hujan-asam-penyebab-dan-proses-pembentukannya/ diakses 26 Mei 2011, 16.00 WIB)
Hujan asam dapat mengakibatkan kerusakan hutan, tanaman pertanian, dan
perkebunan. Hujan asam dapat mengakibatkan berkaratnya benda-benda yang terbuat
dari logam misalnya jembatan dan rel kereta api, serta rusaknya berbagai
bangunan. Selain itu, hujan asam juga menyebabkan menurunnya pH tanah, sungai,
dan danau, sehingga mempengaruhi kehidupan organisme tanah dan air, serta
kesehatan manusia.
1. Isi keempat pot atau gelas air mineral bekas dengan tanah.
Hari/Tanggal
ASAM
NORMAL
1
2
3
4
1
2
3
4
Sabtu, 12 Mei 2012
15 cm
6 cm
9 cm
9 cm
20 cm
11 cm
11 cm
10 cm
Selasa, 15 Mei 2012
16 cm
7 cm
10 cm
10 cm
22 cm
12 cm
12 cm
11 cm
Jum’at, 18 Mei 2012
17 cm
11 cm
14 cm
14 cm
23 cm
14 cm
15 cm
14 cm
Senin, 20 Mei 2012
18 cm
17 cm
16 cm
16 cm
28 cm
19 cm
21 cm
25 cm
Kamis, 24 Mei 2012
20 cm
19 cm
19 cm
20 cm
37 cm
32 cm
29 cm
28 cm
Normal 1
Normal 2
Normal 3
Normal 4
Asam 1
Asam 2
Asam 3
Asam 4
0 comments:
Post a Comment