Enzim Katalase


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

ENZIM KATALASE







Oleh  :

Nama         : ARDHIYAN  KURNIA RAMADHANY

Kelas / No : XII IPA 3 / 06

NIS. 14985

SMA NEGERI 1 KEBUMEN
SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

 
 
















I.              Judul dan Tanggal Praktikum   
a.    Judul Kegiatan               : Praktikum Enzim Katalase
b.    Tanggal Praktikum        : Selasa, 10 September 2013

II.             Tujuan                                 
- Menyelidiki peranan enzim katalase
- Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
- Mengetahui serta memahami reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada pengujian enzim katalase

III.           Dasar Teori
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badan mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung.
Bentuk reaksi kimianya adalah: 2 H2O2 –> 2 H2O + O2

IV.          Alat dan Bahan
1. Rak tabung reaksi
2. Tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Bunsen/Pembakar spiritus
5. Kaki tiga dan kasa
6. Beaker Glass 250 ml
7. Lidi dan korek api
8. Ekstrak hati ayam
9. Ekstrak jantung ayam
10. Ekstrak kunyit
11. Ekstrak daun pepaya
12. H2O2 3%
13. HCl
14. NaOH
15. Es batu
V.           Langkah/Cara kerja
1. Tabung 1 (Netral) : Memasukkan sedikit ekstrak hati + H2O2 5 tetes, menutupnya dengan ibu jari, menggoncang perlahan-lahan. Mengamati gelembungnya kemudian membuka tabung reaksi dan memasukkan lidi yang membara. Mengamati nyala apinya.
2. Tabung 2 (Asam) : Memasukkan sedikit ekstrak hati + H2O2 5 tetes + HCl 5 tetes, menutupnya dengan ibu jari, menggoncang perlahan-lahan. Mengamati gelembungnya kemudian membuka tabung reaksi dan memasukkan lidi yang membara. Mengamati nyala apinya.
3. Tabung 3 (Basa) : Memasukkan sedikit ekstrak hati + H2O2 5 tetes + NaOH 5 tetes, menutupnya dengan ibu jari, menggoncang perlahan-lahan. Mengamati gelembungnya kemudian membuka tabung reaksi dan memasukkan lidi yang membara. Mengamati nyala apinya.
4. Tabung 4 (suhu panas) : Memasukkan ekstrak hati dalam tabung reaksi kemudian memanaskannya menggunakan penangas, apabila air dalam penangas sudah mendidih diangkat menggunakan penjepit dan diberi H2O2 5 tetes, menutupnya dengan ibu jari, goncang perlahan-lahan. Mengamati gelembungnya kemudian membuka tabung reaksi dan memasukkan lidi yang membara. Mengamati nyala apinya.
5. Tabung 5 (suhu dingin) : Memasukkan ekstrak hati dalam tabung reaksi kemudian mendinginkannya dalam beaker glass berisi es batu, apabila air dalam penangas sudah berembun diangkat dan diberi H2O2 5 tetes, menutupnya dengan ibu jari, goncang perlahan-lahan. Mengamati gelembungnya kemudian membuka tabung reaksi dan memasukkan lidi yang membara. Mengamati nyala apinya.
6. Mencuci tabung reaksi yang sudah digunakan.
7. Melakukan langkah yang sama untuk ekstrak yang lain.
8. Mengisi tabel berdasarkan pengamatan dan membubuhi tanda.
+          = ada
++        = banyak
+++     = sangat banyak
-           = tidak ada











VI.          Hasil Pengamatan
Larutan
Ekstrak hati
Ekstrak jantung
Ekstrak kunyit
Ekstrak daun pepaya
Gel.
Api
Gel.
Api
Gel.
Api
Gel.
Api
Netral
+++
+
+++
+
+
+
+++
+
Asam
+++
+
++
+
+
+
+
+
Basa
+++
+
+++
++
+
+
+
-
Suhu Panas
+
+
+++
-
-
+
-
-
Suhu Dingin
++
+
+
+
+
+
++
+

Keterangan   :
+          = ada
++        = banyak
+++     = sangat banyak
-           = tidak ada

VII.         Pembahasan
Berdasarkan percobaan di atas pada larutan netral, ekstrak hati, jantung, kunyit, dan daun pepaya menghasilkan gelembung yang sangat banyak ketika diberi H2O2. Hal itu menandakan bahwa enzim masih dalam kondisi yang baik. Setelah memasukkan lidi yang membara pun api menyala cukup lama di dalam tabung reaksi menandakan bahwa reaksi tersebut menghasilkan O2.
Pada larutan asam maupun basa, ekstrak hati, jantung, kunyit dan daun pepaya masih menghasilkan gelembung meskipun tidak sebanyak dari larutan netral ketika diberi H2O2. Enzim tidak bekerja optimal pada pH yang basa maupun asam. Ada O2 karena bara api pada lidi sempat menyala ketika dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Pada larutan bersuhu panas, ekstrak hati dan jantung masih menghasilkan sedikit  gelembung. Pada ekstrak kunyit dan daun pepaya tidak dihasilkan gelembung dikarenakan enzim rusak pada suhu yang terlalu panas. Api menyala sesaat pada ekstrak hati, ekstrak jantung berarti masih ada sedikit O2. Api padam saat dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisikan ekstrak kunyit dan daun pepaya menandakan bahwa enzim yang rusak tidak bereaksi dengan peroksida untuk menghasilkan O2.
Pada larutan bersuhu dingin, semua ekstrak menghasilkan sedikit gelembung dan api dapat menyala sesaat saat dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Enzim masih bisa bekerja walaupun tidak optimal.
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Enzim katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2
2. Dimana kerjanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Suhu
Karena enzim tersusun dari protein, maka enzim sangat peka terhadap temperatur. Temperatur yang tinggi dapat menghambat reaksi. Pada umumnya temperatur optimum enzim adalah 30-40oC. Kebanyaka enzim tidak menunjukkan reaksi jika suhu turun sampai sekitar 0oC, namun enzim tidak rusak. Bila suhu normal kembali, maka enzim akan aktif kembali. Enzim tahan pada suhu rendah, namun rusak di atas suhu 50oC.

b. pH
Dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya gelembung dan nyala bara api. Dimana semakin banyak gelembung gas dan semakin terang nyala bara api berarti kerja enzim katalase akan semakin cepat dan begitu pula sebaliknya karena salah satu kerja enzim yaitu sebagai katalisator / pemercepat reaksi

Pertanyaan            :
1.            Mengapa H2O2 dipakai sebagai bahan percobaan untuk mengamati kerja enzim katalase?
2.            Mengapa reaksi berkurang jika ekstrak hati + H2O2 dimasukan asam atau basa?
3.            Apa yang terjadi bila dalam jaringan tubuh, banyak tetimbun H2O2?
4.            Bagaimana usaha untuk menetralkannya dalam tubuh?
5.            Dapatkah kamu simpulkan apa peranan enzim katalase dalam tubuh?
6.            H2O2 yang terdapat dalam tubuh itu merupakan hasil proses apa?
7.            Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi keaktifan katalase?

Jawab                                    :
1.            Karena H2O2 adalah racun, dan enzim katalase adalah enzim yang berkerja untuk menetralkan racun. Jadi, tepatlah jika dalam menguji kerja enzim katalase digunakan H2O2.
2.            Karena di hati mengandung enzim katalase yang berguna untuk menetralkan racun dimana hanya dapat bekerja optimal pada pH netral saja. Pada pH yang terlalu asam atau basa enzim katalase tidak dapat bekerja optimal, sehingga gelembung dan nyala api berkurang.
3.            H2O2 adalah racun. Jika tertimbun dalam jumlah banyak dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Karena itu lah disini diperlukan sekali enzim katalase untuk menguraikan H2O2 tersebut.
4.            Untuk menetralkan H2O2 dalam tubuh. H2O2 dibawa aliran darah menuju ke hati. Di hati H2O2 diuraikan oleh enzim katalase menjadi H2O dan O2, sehingga tidak berbahaya bagi tubuh.
5.            Enzim katalase berperan dalam menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2.
6.            H2O2 (Hydrogen peroksida) dihasilkan pada proses ekskresi, apabila tidak ada enzim katalase maka racun di dalam tubuh tidak akan terurai yang mengakibatkan racun akan tertimbun di dalam tubuh dan akan menyebabkan berbagai macam penyakit.
Selain itu, 
Hidrogen peroksida adalah produk sampingan yang tidak diinginkan dari metabolisme aerob, misalnya pada pemecahan asam amino dan asam lemak.
Hidrogen peroksida merupakan senyawa yang sangat reaktif dan dapat merusak sel. Oleh karena itu, hidrogen peroksida dikumpulkan dalam peroksisom, kemudian didegradasi oleh katalse. Kalatase mendegradasi hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen, reaksinya adalah sebagai berikut 
2H2O2 à 2H2O + O2
7.            - Suhu: dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi karena kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu  netral.
            - Begitu pula faktor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
pH optimum untuk enzim ini adalah pH netral (6,5 - 7,5) sedangkan pada lingkungan yang ber-pH asam atau basa, enzim ini akan mengalami denaturasi. Dengan demikian reaksi pemecahan hidrogen peroksida oleh enzim katalase tidak dapat berlangsung di lingkungan asam maupun basa.





VIII.       Simpulan
Dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa kerja enzim katalase dipengaruhi oleh pH dan suhu. Enzim katalase hanya bisa bekerja pada suasana yang tidak terlalu basa dan tidak terlalu asam, apabila bekerja pada suasana sangat asam dan sangat basa enzim tidak dapat bekerja Enzim katalase juga hanya optimal bekerja pada suhu yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.

IX.          Daftar Pustaka
Pratiwi, D.A. dkk. 2012. Biology untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anwar, Anik. 1984. Ringkasan Biologi. Bandung : Ganeca Exact Bandung.

http://aqshabiogger2010.blogspot.com,(Online), (diakses 14 September 2013, pukul 19.24 WIB)

http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim,(Online), (diakses 14 September 2013, pukul 19.24 WIB)



   

 







 Kebumen, 16 September 2013
                         Praktikan,



(Ardhiyan Kurnia Ramadhany/XII IPA 3/06)


1 comments: