Enzim Katalase
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
ENZIM KATALASE
|
I.
Judul dan Tanggal
Praktikum
a.
Judul Kegiatan : Praktikum Enzim Katalase
b.
Tanggal Praktikum :
Selasa, 10 September 2013
II.
Tujuan
- Menyelidiki peranan enzim katalase
- Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
- Mengetahui serta memahami reaksi-reaksi kimia yang
terjadi pada pengujian enzim katalase
III.
Dasar Teori
Enzim
adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini
diproduksi oleh organel badan
mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida
(H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang
terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Hidrogen
peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan
oleh Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia
organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa
peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2)
yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2)
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida
(H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung.
Bentuk reaksi kimianya adalah: 2 H2O2 –> 2 H2O + O2
Bentuk reaksi kimianya adalah: 2 H2O2 –> 2 H2O + O2
IV.
Alat dan Bahan
1.
Rak tabung reaksi
2.
Tabung reaksi
3.
Pipet tetes
4.
Bunsen/Pembakar spiritus
5.
Kaki tiga dan kasa
6.
Beaker Glass 250 ml
7.
Lidi dan korek api
8.
Ekstrak hati ayam
9. Ekstrak jantung ayam
10. Ekstrak kunyit
11. Ekstrak daun pepaya
12. H2O2 3%
13. HCl
14. NaOH
15. Es batu
V.
Langkah/Cara
kerja
1. Tabung 1 (Netral) : Memasukkan sedikit ekstrak hati + H2O2
5 tetes, menutupnya dengan ibu jari, menggoncang perlahan-lahan.
Mengamati gelembungnya kemudian membuka tabung reaksi dan memasukkan lidi yang
membara. Mengamati nyala apinya.
2. Tabung 2 (Asam) : Memasukkan sedikit ekstrak hati + H2O2
5 tetes + HCl 5 tetes, menutupnya dengan ibu jari, menggoncang
perlahan-lahan. Mengamati gelembungnya kemudian membuka tabung reaksi dan
memasukkan lidi yang membara. Mengamati nyala apinya.
3. Tabung 3 (Basa) : Memasukkan sedikit ekstrak hati + H2O2
5 tetes + NaOH 5 tetes, menutupnya dengan ibu jari, menggoncang
perlahan-lahan. Mengamati gelembungnya kemudian membuka tabung reaksi dan
memasukkan lidi yang membara. Mengamati nyala apinya.
4. Tabung 4 (suhu panas) : Memasukkan ekstrak hati dalam tabung reaksi
kemudian memanaskannya menggunakan penangas, apabila air dalam penangas sudah
mendidih diangkat menggunakan penjepit dan diberi H2O2 5
tetes, menutupnya dengan ibu jari, goncang perlahan-lahan. Mengamati
gelembungnya kemudian membuka tabung reaksi dan memasukkan lidi yang membara.
Mengamati nyala apinya.
5. Tabung 5 (suhu dingin) : Memasukkan ekstrak hati dalam tabung reaksi
kemudian mendinginkannya dalam beaker glass berisi es batu, apabila air dalam
penangas sudah berembun diangkat dan diberi H2O2 5 tetes,
menutupnya dengan ibu jari, goncang perlahan-lahan. Mengamati gelembungnya
kemudian membuka tabung reaksi dan memasukkan lidi yang membara. Mengamati
nyala apinya.
6. Mencuci tabung reaksi yang sudah digunakan.
7. Melakukan langkah yang sama untuk ekstrak yang lain.
8. Mengisi tabel berdasarkan pengamatan dan membubuhi tanda.
+ = ada
++ = banyak
+++ = sangat banyak
- = tidak ada
VI.
Hasil Pengamatan
Larutan
|
Ekstrak hati
|
Ekstrak jantung
|
Ekstrak kunyit
|
Ekstrak daun
pepaya
|
||||
Gel.
|
Api
|
Gel.
|
Api
|
Gel.
|
Api
|
Gel.
|
Api
|
|
Netral
|
+++
|
+
|
+++
|
+
|
+
|
+
|
+++
|
+
|
Asam
|
+++
|
+
|
++
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
Basa
|
+++
|
+
|
+++
|
++
|
+
|
+
|
+
|
-
|
Suhu Panas
|
+
|
+
|
+++
|
-
|
-
|
+
|
-
|
-
|
Suhu Dingin
|
++
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
++
|
+
|
Keterangan :
+ = ada
++ = banyak
+++ = sangat banyak
- = tidak ada
VII.
Pembahasan
Berdasarkan
percobaan di atas pada larutan netral, ekstrak hati, jantung, kunyit, dan daun
pepaya menghasilkan gelembung yang sangat banyak ketika diberi H2O2.
Hal itu menandakan bahwa enzim masih dalam kondisi yang baik. Setelah
memasukkan lidi yang membara pun api menyala cukup lama di dalam tabung reaksi menandakan
bahwa reaksi tersebut menghasilkan O2.
Pada larutan
asam maupun basa, ekstrak hati, jantung, kunyit dan daun pepaya masih
menghasilkan gelembung meskipun tidak sebanyak dari larutan netral ketika
diberi H2O2. Enzim tidak bekerja optimal pada pH yang
basa maupun asam. Ada O2 karena bara api pada lidi sempat menyala
ketika dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Pada larutan
bersuhu panas, ekstrak hati dan jantung masih menghasilkan sedikit gelembung. Pada ekstrak kunyit dan daun
pepaya tidak dihasilkan gelembung dikarenakan enzim rusak pada suhu yang
terlalu panas. Api menyala sesaat pada ekstrak hati, ekstrak jantung berarti
masih ada sedikit O2. Api padam saat dimasukkan ke dalam tabung
reaksi berisikan ekstrak kunyit dan daun pepaya menandakan bahwa enzim yang
rusak tidak bereaksi dengan peroksida untuk menghasilkan O2.
Pada larutan
bersuhu dingin, semua ekstrak menghasilkan sedikit gelembung dan api dapat menyala
sesaat saat dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Enzim masih bisa bekerja
walaupun tidak optimal.
Dari percobaan
yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Enzim katalase berperan dalam
penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O dan
O2
2. Dimana kerjanya dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Suhu
Karena enzim tersusun dari protein, maka enzim sangat peka terhadap temperatur. Temperatur yang tinggi dapat menghambat reaksi. Pada umumnya temperatur optimum enzim adalah 30-40oC. Kebanyaka enzim tidak menunjukkan reaksi jika suhu turun sampai sekitar 0oC, namun enzim tidak rusak. Bila suhu normal kembali, maka enzim akan aktif kembali. Enzim tahan pada suhu rendah, namun rusak di atas suhu 50oC.
b. pH
a. Suhu
Karena enzim tersusun dari protein, maka enzim sangat peka terhadap temperatur. Temperatur yang tinggi dapat menghambat reaksi. Pada umumnya temperatur optimum enzim adalah 30-40oC. Kebanyaka enzim tidak menunjukkan reaksi jika suhu turun sampai sekitar 0oC, namun enzim tidak rusak. Bila suhu normal kembali, maka enzim akan aktif kembali. Enzim tahan pada suhu rendah, namun rusak di atas suhu 50oC.
b. pH
Dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH
netral. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya gelembung dan nyala bara api.
Dimana semakin banyak gelembung gas dan semakin terang nyala bara api berarti
kerja enzim katalase akan semakin cepat dan begitu pula sebaliknya karena salah
satu kerja enzim yaitu sebagai katalisator / pemercepat reaksi
Pertanyaan
:
1.
Mengapa H2O2 dipakai
sebagai bahan percobaan untuk mengamati kerja enzim katalase?
2.
Mengapa reaksi berkurang jika
ekstrak hati + H2O2 dimasukan asam atau basa?
3.
Apa yang terjadi bila dalam
jaringan tubuh, banyak tetimbun H2O2?
4.
Bagaimana usaha untuk
menetralkannya dalam tubuh?
5.
Dapatkah kamu simpulkan apa
peranan enzim katalase dalam tubuh?
6.
H2O2 yang
terdapat dalam tubuh itu merupakan hasil proses apa?
7.
Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi keaktifan katalase?
Jawab :
1.
Karena H2O2 adalah
racun, dan enzim katalase adalah enzim yang berkerja untuk menetralkan racun.
Jadi, tepatlah jika dalam menguji kerja enzim katalase digunakan H2O2.
2.
Karena di hati mengandung enzim
katalase yang berguna untuk menetralkan racun dimana hanya dapat bekerja
optimal pada pH netral saja. Pada pH yang terlalu asam atau basa enzim katalase
tidak dapat bekerja optimal, sehingga gelembung dan nyala api berkurang.
3.
H2O2 adalah
racun. Jika tertimbun dalam jumlah banyak dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit. Karena itu lah disini diperlukan
sekali enzim katalase untuk menguraikan H2O2 tersebut.
4.
Untuk menetralkan H2O2 dalam tubuh. H2O2 dibawa aliran darah menuju ke hati. Di hati
H2O2 diuraikan oleh enzim katalase menjadi H2O dan O2, sehingga tidak berbahaya bagi tubuh.
5.
Enzim katalase berperan dalam
menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O
dan O2.
6.
H2O2 (Hydrogen
peroksida) dihasilkan pada proses ekskresi, apabila tidak ada enzim katalase
maka racun di dalam tubuh tidak akan terurai yang mengakibatkan racun akan
tertimbun di dalam tubuh dan akan menyebabkan berbagai macam penyakit.
Selain itu, Hidrogen peroksida adalah produk sampingan yang tidak diinginkan dari metabolisme aerob, misalnya pada pemecahan asam amino dan asam lemak.
Hidrogen peroksida merupakan senyawa yang sangat reaktif dan dapat merusak sel. Oleh karena itu, hidrogen peroksida dikumpulkan dalam peroksisom, kemudian didegradasi oleh katalse. Kalatase mendegradasi hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen, reaksinya adalah sebagai berikut 2H2O2 à 2H2O + O2
Selain itu, Hidrogen peroksida adalah produk sampingan yang tidak diinginkan dari metabolisme aerob, misalnya pada pemecahan asam amino dan asam lemak.
Hidrogen peroksida merupakan senyawa yang sangat reaktif dan dapat merusak sel. Oleh karena itu, hidrogen peroksida dikumpulkan dalam peroksisom, kemudian didegradasi oleh katalse. Kalatase mendegradasi hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen, reaksinya adalah sebagai berikut 2H2O2 à 2H2O + O2
7.
- Suhu: dimana enzim katalase
tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi karena kita ketahui bahwa
enzim katalase akan bekerja pada suhu netral.
- Begitu pula faktor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. pH optimum untuk enzim ini adalah pH netral (6,5 - 7,5) sedangkan pada lingkungan yang ber-pH asam atau basa, enzim ini akan mengalami denaturasi. Dengan demikian reaksi pemecahan hidrogen peroksida oleh enzim katalase tidak dapat berlangsung di lingkungan asam maupun basa.
- Begitu pula faktor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. pH optimum untuk enzim ini adalah pH netral (6,5 - 7,5) sedangkan pada lingkungan yang ber-pH asam atau basa, enzim ini akan mengalami denaturasi. Dengan demikian reaksi pemecahan hidrogen peroksida oleh enzim katalase tidak dapat berlangsung di lingkungan asam maupun basa.
VIII. Simpulan
Dari
praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa kerja enzim katalase dipengaruhi oleh
pH
dan suhu. Enzim
katalase hanya bisa bekerja pada suasana yang tidak terlalu basa dan tidak
terlalu asam, apabila bekerja pada suasana sangat asam dan sangat basa enzim tidak dapat bekerja Enzim katalase
juga hanya optimal bekerja pada suhu yang tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu rendah.
IX.
Daftar Pustaka
Pratiwi, D.A. dkk. 2012. Biology
untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Anwar, Anik. 1984. Ringkasan Biologi.
Bandung : Ganeca Exact Bandung.
http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim,(Online), (diakses
14 September 2013, pukul 19.24 WIB)
Kebumen, 16
September 2013
Praktikan,
(Ardhiyan Kurnia Ramadhany/XII IPA 3/06)
makasih kak, sangat membantu
ReplyDelete