Perkecambahan Tumbuhan
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
PERKECAMBAHAN TUMBUHAN
|
I.
Judul dan Tanggal
Praktikum
a.
Judul Kegiatan : Perkecambahan Tumbuhan
b.
Tanggal Praktikum : ??? Senin, 4 Februari 2013
II.
Tujuan
Tujuan dari percobaan
ini adalah untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan juga faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
III.
Dasar Teori
Pertumbuhan
adalah pertambahan jumlah , ukuran dan volume sel yang Irreversible.menekankan
pada kuantitas , sedang perkembangan proses mencapai kematangan / kedewasaan
individu yang tidak bicara kwantitas tetapi kwalitas sel. Untuk membicarakan
pertumbuhan itu bisa dilihat pada peristiwa perkecambahan (awal pertumbuhan)
yang diakhiri dengan pertumbuhan tanaman menjadi dewasa yang berbunga yang
mampu menghasilkan buah dengan biji yang membentuk individu yang kemudiaan
berbunga berbiji berkecambah lagi.
Awal
perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah
berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak
sesuai.Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan.
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh
ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan
ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari
persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada
biji yang berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar
lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon
merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan,
tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi
perkecambahan. Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat
secara imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan
memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio
sehingga biji melanjutkan pertumbuhan
IV.
Alat dan Bahan
1.
4 pot tumbuhan
2.
Penggaris
3.
Alat tulis
4.
Tanah
5.
Air
6.
10 biji kacang hijau
7.
10 biji kacang tanah
V.
Langkah/Cara
kerja :
1. Merendam seluruh biji menggunakan air kurang lebih 10 menit
2. Memasukkan ke dalam pot yang masing-masing pot berisi 5 biji
3. Meletakkan pot berlabel terang di tempat yang banyak mendapat cahaya dan
meletakkan pot berlabel gelap di tempat gelap
4. Menyiram pot setiap harinya
5. Mengukur tinggi tanaman dan mencatatnya setiap harinya.
VI.
Hasil Pengamatan
Pertumbuhan Kacang Tanah
a. Di tempat terang
Hari ke
|
Tinggi Biji
(cm)
|
Tinggi
Rata-rata
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3
|
0,4
|
0,3
|
0,2
|
0,5
|
0,4
|
0,36
|
4
|
1
|
1,2
|
1,8
|
1,4
|
1,3
|
1,34
|
5
|
2,5
|
2,8
|
3
|
2,9
|
3,1
|
2,86
|
6
|
4
|
4,7
|
5,8
|
4,5
|
5,2
|
4,84
|
7
|
6
|
6,6
|
7
|
6,3
|
6,8
|
6,54
|
b. Di tempat gelap
Hari ke
|
Tinggi Biji
(cm)
|
Tinggi
Rata-rata
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
0,3
|
0,4
|
0,5
|
0,2
|
1,5
|
0,58
|
2
|
1,2
|
2,3
|
2,1
|
2
|
4
|
2,32
|
3
|
1,3
|
4,5
|
5
|
5,4
|
9
|
5,04
|
4
|
1,5
|
5,3
|
8,2
|
9
|
10,3
|
6,86
|
5
|
1,6
|
7
|
12,1
|
13,2
|
11
|
8,98
|
6
|
2,2
|
7,4
|
14,6
|
15,7
|
14,4
|
10,86
|
7
|
3,2
|
7,5
|
17
|
19,7
|
16,7
|
12,82
|
Pertumbuhan Kacang Hijau
a. Di tempat terang
Hari ke
|
Tinggi Biji
(cm)
|
Tinggi
Rata-rata
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
0,6
|
0
|
0,6
|
0
|
0
|
0,24
|
2
|
1
|
1
|
1,5
|
4
|
1
|
1,7
|
3
|
1,5
|
3
|
5,5
|
5
|
3,5
|
3,7
|
4
|
4
|
3,5
|
6,5
|
6,5
|
4,5
|
5
|
5
|
7,5
|
3,6
|
7,5
|
8
|
6,5
|
6,62
|
6
|
8
|
4
|
8,5
|
9,5
|
7,5
|
7,5
|
7
|
10
|
5,5
|
9
|
10,4
|
10,2
|
9,02
|
b. Di tempat gelap
Hari ke
|
Tinggi Biji
(cm)
|
Tinggi
Rata-rata
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
1,3
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1,26
|
2
|
5,8
|
5
|
2
|
3
|
3,5
|
3,86
|
3
|
7
|
14,5
|
7,5
|
13,7
|
14
|
11,34
|
4
|
14
|
20,5
|
11
|
14
|
18
|
15,5
|
5
|
17
|
23
|
19
|
16,5
|
22
|
19,5
|
6
|
20
|
24,6
|
23,2
|
17,5
|
23,4
|
21,74
|
7
|
21,3
|
27
|
26
|
21,3
|
25,6
|
24,24
|
VII.
Pembahasan
Pada tanaman,
pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi
apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam
biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah
perkecambahan. Struktur yang pertama muncul, yang menyobek
selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar
primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian
ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar
letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal,
dan tipe hipogeal.
Perkecambahan tipe hipogeal
Perkecambahan tipe epigeal
Biji yang sudah
berkecambah akan segera diikuti oleh pertumbuhan primer karena pada pucuk dan
ujung akar terdapat jaringan yang bersifat meristematik (selalu membelah).
Pemanjangan ujung akar dan ujung batang tersebut disebut pertumbuhan primer.
Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan
kambium yang merupakan
meristem sekunder akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder (membesar). Kambium akan membelah ke
arah luar membentuk kulit kayu (floem), dan membelah
ke arah dalam membentuk kayu (xilem).
Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga hanya mengalami pertumbuhan
primer saja. Pertumbuhan primer dan sekunder berlangsung terus menerus selama
tumbuhan tersebut hidup. Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu:
a. Faktor luar
Faktor luar adalah materi
atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang berdampak pada tanaman itu, baik
secara langsung ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar adalah
cahaya, temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan
lain-lain.
1. Nutrisi
Tumbuhan memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu. Unsur
yang diperlukan dalam jumlah banyak disebut unsur makro, sedangkan unsur yang
diperlukan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro.
2. Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis,
tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan
tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin
sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita
meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang.
Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat
tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi.
Pot kiri adalah perkecambahan normal, sedangkan sebelah kanan
perkecambahan yang mengalami etiolasi
Pada tumbuhan terdapat
pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan
(misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar matahari.
Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya
pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.
Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan
dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
- Tumbuhan berhari pendek
(shortday plant) :
Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih pendek daripada periode
kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
- Tumbuhan berhari
panjang (longday plant) :
berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih panjang daripada
periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
- Tumbuhan netral
(dayneutral plant) :
Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer,
dan bunga matahari.
3. Suhu
Secara umum, suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu
terlalu tinggi, enzim akan rusak, dan bila suhu terlalu rendah enzim
menjadi tidak aktif.
4. Kelembaban atau kadar air
Sampai pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air,
pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan
lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan
demikian sel-sel lebih
cepat mencapai ukuran maksimalnya.
b. Faktor dalam
Selain faktor genetik, yang termasuk
faktor-faktor dalam adalah hormon-hormonyang terlibat dalam pertumbuhan tanaman. Hormon merupakan
substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat
sedikit yang berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan
tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan.
Berikut ini adalah macam-macam hormon pada tumbuhan beserta
fungsinya:
- Auksin : Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar.
Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan mendominasi pertumbuhan
batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit. Keadaan ini
dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance). Dengan
memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan
cabang-cabang batang berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila
terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping, maka
bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga
pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena
cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
- Giberelin : Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang
(ruas batang), juga pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah. Secara umum
fungsi giberelin adalah untuk merangsang pertumbuhan meraksasa dan
terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).
- Sitokinin : Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan,
pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan
auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan
tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya mempunyai peranan dalam memperpanjang
usia jaringan.
- Asam Absisat (= dormin) : Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan
biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan
tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat adalah mempercepat penuaan daun,
merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang masa dormansi (menghambat
perkecambahan biji).
- Gas etilen : Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang
dianggap sebagai hormon yang dapat mempercepat pemasakan buah yang masih
mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi
empuk dan berasa manis.
- Kalin: Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan
organ tubuh. Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:
- Kaulokalin :
merangsang pembentukan batang
- Rhyzokalin :
merangsang pembentukan akar. Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin
identik dengan vitamin B1 (thiamin)
- Filokalin : merangsang
pembentukan daun
- Antokalin : merangsang
pembentukan bunga
- Asam traumalin : Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka.
Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut
daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan bantuan
hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin. Lukaluka yang terjadi
dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang
rusak dapat diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian
tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.
Berikut adalah grafik pertumbuhan tanaman pada tempat terang dan gelap :
Kacang tanah :
Kacang hijau :
VIII. Simpulan
Dari percobaan diatas, dapat
disimpulkan bahwa tanaman yang hidup di tempat gelap akan lebih cepat pertumbuhannya karena hormon
auksin akan bekerja lebih dari tanaman yang hidup di tempat terang yang terkena cahaya
matahari. Tetapi dapat disimpulkan juga bahwa tanaman yang hidup di tempat
gelap, daunnya akan berwarna pucat karena tidak melakukan fotosintesis.
IX.
Daftar Pustaka
Anwar, Anik. 1984. Ringkasan Biologi.
Bandung : Ganeca Exact Bandung.
http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/ ,(Online), (diakses 18 Agustus 2013, pukul 19.24 WIB)
http://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan,(Online), (diakses
18 Agustus 2013, pukul 19.24 WIB)
Kebumen, 19
Agustus 2013
Praktikan,
(Ardhiyan Kurnia Ramadhany/XII IPA 3/06)
0 comments:
Post a Comment