Perkecambahan Tumbuhan


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PERKECAMBAHAN TUMBUHAN








Oleh  :

Nama         : ARDHIYAN  KURNIA RAMADHANY

Kelas / No : XII IPA 3 / 06

NIS. 14985

SMA NEGERI 1 KEBUMEN
SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

 
 












I.              Judul dan Tanggal Praktikum   
a.    Judul Kegiatan               : Perkecambahan Tumbuhan
b.    Tanggal Praktikum        :  ??? Senin, 4 Februari 2013

II.             Tujuan                                 
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan juga faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

III.           Dasar Teori
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah , ukuran dan volume sel yang Irreversible.menekankan pada kuantitas , sedang perkembangan proses mencapai kematangan / kedewasaan individu yang tidak bicara kwantitas tetapi kwalitas sel. Untuk membicarakan pertumbuhan itu bisa dilihat pada peristiwa perkecambahan (awal pertumbuhan) yang diakhiri dengan pertumbuhan tanaman menjadi dewasa yang berbunga yang mampu menghasilkan buah dengan biji yang membentuk individu yang kemudiaan berbunga berbiji berkecambah lagi.
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yang berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan



IV.          Alat dan Bahan
1. 4 pot tumbuhan
2. Penggaris
3. Alat tulis
4. Tanah
5. Air
6. 10 biji kacang hijau
7. 10 biji kacang tanah



V.           Langkah/Cara kerja :
1. Merendam seluruh biji menggunakan air kurang lebih 10 menit
2. Memasukkan ke dalam pot yang masing-masing pot berisi 5 biji
3. Meletakkan pot berlabel terang di tempat yang banyak mendapat cahaya dan meletakkan pot berlabel gelap di tempat gelap
4. Menyiram pot setiap harinya
5. Mengukur tinggi tanaman dan mencatatnya setiap harinya.



VI.          Hasil Pengamatan

Pertumbuhan Kacang Tanah
a. Di tempat terang
Hari ke
Tinggi Biji (cm)
Tinggi Rata-rata
1
2
3
4
5
1
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
3
0,4
0,3
0,2
0,5
0,4
0,36
4
1
1,2
1,8
1,4
1,3
1,34
5
2,5
2,8
3
2,9
3,1
2,86
6
4
4,7
5,8
4,5
5,2
4,84
7
6
6,6
7
6,3
6,8
6,54



b. Di tempat gelap
Hari ke
Tinggi Biji (cm)
Tinggi Rata-rata
1
2
3
4
5
1
0,3
0,4
0,5
0,2
1,5
0,58
2
1,2
2,3
2,1
2
4
2,32
3
1,3
4,5
5
5,4
9
5,04
4
1,5
5,3
8,2
9
10,3
6,86
5
1,6
7
12,1
13,2
11
8,98
6
2,2
7,4
14,6
15,7
14,4
10,86
7
3,2
7,5
17
19,7
16,7
12,82


Pertumbuhan Kacang Hijau
a. Di tempat terang
Hari ke
Tinggi Biji (cm)
Tinggi Rata-rata
1
2
3
4
5
1
0,6
0
0,6
0
0
0,24
2
1
1
1,5
4
1
1,7
3
1,5
3
5,5
5
3,5
3,7
4
4
3,5
6,5
6,5
4,5
5
5
7,5
3,6
7,5
8
6,5
6,62
6
8
4
8,5
9,5
7,5
7,5
7
10
5,5
9
10,4
10,2
9,02

b. Di tempat gelap
Hari ke
Tinggi Biji (cm)
Tinggi Rata-rata
1
2
3
4
5
1
1,3
2
1
1
1
1,26
2
5,8
5
2
3
3,5
3,86
3
7
14,5
7,5
13,7
14
11,34
4
14
20,5
11
14
18
15,5
5
17
23
19
16,5
22
19,5
6
20
24,6
23,2
17,5
23,4
21,74
7
21,3
27
26
21,3
25,6
24,24



VII.         Pembahasan
Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan. Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal.
Description: D:\TUGAS\Biologi\KELAS XII\hipogeal.jpg
Perkecambahan tipe hipogeal




Description: D:\TUGAS\Biologi\KELAS XII\epigeal.jpg
Perkecambahan tipe epigeal
Biji yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh pertumbuhan primer karena pada pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang bersifat meristematik (selalu membelah). Pemanjangan ujung akar dan ujung batang tersebut disebut pertumbuhan primer. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan kambium yang merupakan meristem sekunder akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder (membesar). Kambium akan membelah ke arah luar membentuk kulit kayu (floem), dan membelah ke arah dalam membentuk kayu (xilem). Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga hanya mengalami pertumbuhan primer saja. Pertumbuhan primer dan sekunder berlangsung terus menerus selama tumbuhan tersebut hidup. Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a.    Faktor luar
Faktor luar adalah materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar adalah cahaya, temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain.
1. Nutrisi
Tumbuhan memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu. Unsur yang diperlukan dalam jumlah banyak disebut unsur makro, sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro.
2. Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi.
Description: D:\TUGAS\Biologi\KELAS XII\normal & etiolasi.jpg
Pot kiri adalah perkecambahan normal, sedangkan sebelah kanan perkecambahan yang mengalami etiolasi
Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan (misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.
Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
  • Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
  • Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
  • Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan bunga matahari.
3. Suhu
Secara umum, suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak,  dan bila suhu terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif.

4. Kelembaban atau kadar air
Sampai pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air, pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimalnya.

b.    Faktor dalam

Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam adalah hormon-hormonyang terlibat dalam pertumbuhan tanaman. Hormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan.
Berikut ini adalah macam-macam hormon pada tumbuhan beserta fungsinya:
  • Auksin : Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
  • Giberelin : Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin adalah untuk merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).
  • Sitokinin : Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya mempunyai peranan dalam memperpanjang usia jaringan.
  • Asam Absisat (= dormin) : Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang masa dormansi (menghambat perkecambahan biji).
  • Gas etilen : Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.
  • Kalin: Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:
    • Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
    • Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
    • Filokalin : merangsang pembentukan daun
    • Antokalin : merangsang pembentukan bunga
  • Asam traumalin : Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin. Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.
Berikut adalah grafik pertumbuhan tanaman pada tempat terang dan gelap :
Kacang tanah :





Kacang hijau :





VIII.       Simpulan
Dari percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa tanaman yang hidup di tempat gelap akan lebih cepat pertumbuhannya karena hormon auksin akan bekerja lebih dari tanaman yang hidup di tempat terang yang terkena cahaya matahari. Tetapi dapat disimpulkan juga bahwa tanaman yang hidup di tempat gelap, daunnya akan berwarna pucat karena tidak melakukan fotosintesis.


IX.          Daftar Pustaka
Anwar, Anik. 1984. Ringkasan Biologi. Bandung : Ganeca Exact Bandung.


http://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan,(Online), (diakses 18 Agustus 2013, pukul 19.24 WIB)



   








   Kebumen, 19 Agustus 2013
                         Praktikan,



(Ardhiyan Kurnia Ramadhany/XII IPA 3/06)

0 comments:

Post a Comment