Pengamatan Jaringan Hewan
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
PENGAMATAN JARINGAN HEWAN
|
I.
Judul dan Tanggal
Praktikum
a.
Judul Kegiatan : Pengamatan Jaringan Hewan
b.
Tanggal Praktikum :
3 September 2012
II.
Tujuan
Tujuan dari
percobaan ini adalah untuk mengamati sel hidup hewan.
III.
Dasar Teori
Jaringan dalam biologi adalah
sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan
yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama
membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan
histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan
fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.
Jaringan dimiliki oleh organisme yang
telah memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya. Organisme
bertalus, seperti alga (ganggang) dan fungi (jamur), tidak memiliki perbedaan
jaringan, meskipun mereka dapat membentuk struktur-struktur khas mirip organ,
seperti tubuh buah dan sporofor. Tumbuhan lumut dapat dikatakan telah memiliki
jaringan yang jelas, meskipun ia belum memiliki jaringan pembuluh yang jelas.
Jaringan hewan dibedakkan menjadi 4, yaitu
:
1.
Jaringan epitel merupakan jaringan yang
melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh. Jaringan epitel yang
melapisi lapisan luar tubuh disebut epithelium;
jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium; dan jaringan epitel yang membatasi organ disebut endothelium.
2.
Jaringan ikat merupakan jaringan yang
paling banyak terdapat di dalam tubuh. Jaringan ikat berkembang dari mesenkim
yang berasal dari mesoderm (lapisan
tengah embrio).
3.
Jaringan otot terdiri dari sel-sel otot.
Jaringan ini berperan dalam pergerakan anggota tubuhg. Sel-sel penyusun
jaringan otot memiliki struktur yang khusus. Membran sel otot disebut sarkolema dan sitoplasmanya disebut myofibril. Setiap myofibril disusun
oleh beberapa sarkomer.
4.
Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi
untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan
rangsangan. Jaringan saraf terusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron.
IV.
Alat dan Bahan
a.
Alat :
Mikroskop
b.
Bahan :
Skeletal
muscle
Mammal
streated muscle
Otot
polos
Otot
polos kucing
Hard
bone
Hyaline
cartilage
Otot jantung
V.
Langkah/Cara
kerja :
1. Menyiapkan
alat dan bahan.
2. Meletakkan
mikroskop di atas meja pengamat.
3. Memutar cermin
ke arah sumber cahaya. Dilihat melalui lensa okuler dan memutar-mutar cermin
sehingga diperoleh medan pandang yang terang.
4. Meletakkan
bahan tersebut di atas stage mikroskop.
6. Mengamati melalui
mikroskop.
7. Menggambar
penampakan.
8. Mengulangi
langkah 4 sampai 7 hingga semua bahan tersebut selesai diamati dan digambar.
VI.
Hasil Pengamatan
Gambar Hasil Pengamatan
|
Gambar Web
|
Skeletal Muscle
|
Skeletal
Muscle
|
Mammal Striated Muscle
|
Mammal Striated Muscle
|
Hyaline Cartilage
|
Hyaline Cartilage
|
Otot Polos
|
Otot Polos
|
Otot Polos Kucing
|
Otot Polos Kucing
|
Hard Bone
|
Hard Bone
|
Otot Jantung
|
Otot Jantung
|
VII.
Pembahasan
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Jaringan ini
berfungsi melakukan pergerakan pada berbagai bagian tubuh.Jaringan otot dapat
berkontraksi karena di dalamnya terdapat serabut kontraktil yang disebut
miofibril. Miofibril tersusun atas miofilamen atau protein aktin dan protein
miosin. Kurang lebih 40% berat tubuh mamalia merupakan jaringan otot. Jaringan
otot dapat dibagi menjadi jaringan otot polos, otot lurik
(seran lintang), dan otot jantung.
Otot polos mempunyai
serabut kontraktil yang tidak memantulkan cahaya berselang-seling, sehingga
sarkoplasmanya tampak polos dan homogen. Otot polos mempunyai
bentuk sel seperti gelendong, bagian tengah besar, dan ujungnya meruncing.
Dalam setiap sel otot polos terdapat satu inti sel yang
terletak di tengah dan bentuknya pipih.
Gambar 1. Otot
polos
Aktivitas otot
polos tidak dipengaruhi oleh kehendak kita (otot tidak sadar) sehingga
disebut otot involunter dan selnya dilengkapi dengan serabut saraf dari sistem
saraf otonom. Kontraksi otot polos sangat lambat dan lama, tetapi tidak mudah
lelah. Otot polos terdapat pada alat-alat tubuh bagian dalam sehingga disebut
juga otot visera. Misalnya pada pembuluh darah, pembuluh limfa, saluran
pencernaan, kandung kemih, dan saluran pernapasan. Otot polos berfungsi memberi
gerakan di luar kehendak, misalnya gerakan zat sepanjang saluran pencernaan.
Selain itu, berguna pula untuk mengontrol diameter pembuluh darah dan gerakan
pupil mata. Struktur otot polos dapat Anda amati pada Gambar 1.
b. Jaringan Otot Lurik atau Jaringan Otot Rangka
Perhatikan Gambar 2. Otot lurik mempunyai serabut
kontraktil yang memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan
terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik berbentuk
silindris atau serabut panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak
di bagian tepi sarkoplasma. Otot lurik bekerja di bawah
kehendak (otot sadar) sehingga disebut otot volunter dan
selnya dilengkapi serabut saraf dari sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik
cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah. Otot lurik disebut
juga otot rangka karena biasanya melekat pada rangka tubuh, misalnya pada bisep
dan trisep. Selain itu juga terdapat di lidah, bibir, kelopak mata, dan
diafragma. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif
karena dapat berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan
tulang dan tubuh.
Gambar 2.
Otot lurik
c. Jaringan Otot Jantung
Perhatikan Gambar 3. Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Setiap sel otot jantung mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot jantung bekerja di luar kehendak (otot tidak sadar) atau disebut juga otot involunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari saraf otonom. Kontraksi otot jantung berlangsung secara otomatis, teratur, tidak pernah lelah, dan bereaksi lambat. Dinamakan otot jantung karena hanya terdapat di jantung. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan jantung menguncup dan mengembang untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ciri khas otot jantung adalah mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat dengan mikroskop.
Gambar 3.
Otot jantung
Akan lebih
jelas bila kita memahami perbedaan otot lurik, otot polos, dan otot jantung
berdasarkan tabel berikut.
Tabel 1.
Perbedaan Otot Lurik, Otot Polos, dan Otot Jantung pada Jaringan Otot
Vertebrata
Lalu ada juga Jaringan Penguat disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang. Yang termasuk jaringan penguat adalah :
1.
Jaringan Ikat terdiri dari serabut,
sel-sel dan cairan ekstra seluler. Cairan ekstra seluler dan serabut disebut
matriks. Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mempersatukan
jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem organ,
menjadi selubung organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh.
Berdasarkan
struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi dua:
a.
Jaringan ikat longgar
Ciri-ciri : sel-selnya
jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut
kolagen dan serabut elastis , serabutnya longgar. Jaringan ikat longgar
terdapat di sekitar organ-organ, pembuluh darah dan saraf. Jaringan ikat
longgar dikenal juga dengan nama Jaringan Ikat Areolar. Jenis jaringan ikat ini banyak ditemukan
adanya substansi dasar dan cairan jaringan. Jaringan ikat longgar banyak
mengandung sel pengembara seperti makrofag, sel mast dan sel yang tidak
berdeferensiasi. Jaringan ini banyak dijumpai pada pembuluh darah, saraf,
diantara berkas otot, di bawah epitel.
Fungsi jaringan ini sebagai pengisi, penunjang dan bantalan, membungkus
organ-organ tubuh, pembuluh darah dan saraf.
b.
Jaringan ikat padat
Nama lainnya jaringan ikat
serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih.
Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia,
ligamen dan tendon. Jumlah serabut lebih banyak dari sel dan matrik. Jaringan ikat padat dibagi menjadi 2, yaitu
Jaringan Ikat Padat teratur dan Tidak teratur. Jaringan Ikat Padat Teratur,
mengandung terutama serabut kolagen. Serabut kolagen paling banyak dan tersusun
saling menyilang. Populasi sel yang utama adalah fibroblast. Banyak dijumpai
pada organ seperti : kapsula paru-paru, kapsula hati, ginjal, limpa, testis,
fasia, aponeurosa, perikardium dan dermis. Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur,
terdapat dua bentuk tergatung macam serabutnya. Pada tendon dan ligamen
mayoritas kolagen sedangkan pada ligamentum nukhe serabut elatis yang utama.
*Istilah penting Jaringan ikat
-Fasia
adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.
-Ligamen
adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang.
-Tendon
adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Fungsinya untuk menghubungkan
berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang,
juga memberikan perlindungan terhadap organ tubuh.
-fibroblas
: sel penyusun jaringan ikat longgar yang berfungsi untuk sekresi dan sintesis
protein pada serabut
-makrofag
: sel penyusun jaringan ikat longgar yang berfungsi sebagai pelindung ;
terletak di dekat pembuluh darah; dan bersifat fagosit. (Jika ada bagian tubuh
yang terluka, makrofag akan bergerak secara amoeboid)
-histamine
: hasil produksi sel mast (sel penyusun jaringan ikat longgar) yang berfungsi
untuk mengatur permeabilitas kapiler darah.
-heparin
: hasil produksi sel mast (sel penyusun jaringan ikat longgar) yang berfungsi
untuk mencegah pembekuan darah.
2.
Jaringan Tulang Rawan
(Kartilago)
Jaringan tulang rawan pada
anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim, Pada orang
dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak
mengandung kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Fungsinya untuk
menyokong kerangka tubuh.
Ada
3 macam jaringan tulang rawan :
a. Kartilago hialin
Matriksnya bening kebiruan.
Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincin tulang rawan pada batang tenggorok
dan cabang batang tenggorok, ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada
dan pada ujung tulang panjang. Kartilago hialin merupakan bagian terbesar dari
kerangka embrio juga membantu pergerakan persendian, menguatkan saluran
pernafasan, memberi kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan memberi
kemungkinan tulang rusuk bergerak saat bernafas.
b. Kartilago fibrosa
Matriksnya berwarna gelap
dan keruh. Jaringan ini terdapat pada perekatan ligamen-ligamen tertentu pada
tulang, persendian tulang pinggang, pada calmam antar ruas tulang belakang dan
pada pertautan antar tulang kemaluan kiri dan kanan. Fungsi utama untuk
memberikan proteksi dan penyokong.
c. Kartilago elastic
Matriksnya berwarna keruh
kekuning-kuningan.
Jaringan ini terdapat pada
daun telinga, epiglottis, pembuluh eustakius dan laring.
3.
Jaringan
Tulang
Jaringan tulang terdiri
dari sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan di dalam matriks. Matriksnya
terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral terutama garam
kalsium (kapur). Tulang merupakan komponen utama dari kerangka tubuh dan
berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dan tempat melekatnya otot kerangka.
Tulang
dapat dibagi menjadi 2 macam :
a. Tulang keras, bila matriks tulang rapat
dan padat. Contoh : tulang pipa.
b. Tulang spons, bila matriksnya berongga.
Contoh : tulang pendek.
VIII. Simpulan
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa
jaringan hewan memiliki berbagai macam jenis, fungsi, serta karakteristik yang
berbeda-beda sesuai dengan fungsinya di dalam tubuh guna daripada setiap organ
tubuh yang terbentuk dari jaringan itu sendiri.
IX.
Daftar Pustaka
Aryulina, Diah dkk. 2010. Biology 2A
for Senior High School Grade XI Semester 1. Jakarta: Esis.
Anwar, Anik. 1984. Ringkasan Biologi.
Bandung : Ganeca Exact Bandung.
http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan,(Online), (diakses
9 September 2012, 09.29 WIB)
Kebumen, 9
September 2012
Praktikan
(Ardhiyan Kurnia Ramadhany/XI IPA 3/06)
0 comments:
Post a Comment