KIR Bahaya Merokok
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rokok
telah menjadi benda kecil yang paling banyak digemari. Merokok
telah menjadi gaya
hidup bagi banyak pria dan wanita, bahkan termasuk anak-anak dan kaum remaja di
zaman yang modern ini. Padahal rokok ditemukan sudah sejak lama di suku bangsa
Indian Amerika pada abad 16. Kebiasaan merokok menyebar dari Negara maju sampai
ke Negara berkembang dan Negara Islam. Dulu, suku bangsa Indian menggunakan
rokok sebagai alat untuk memuja dewa menurut kepercayaan mereka. Sekarang rokok
digunakan orang hanya untuk kesenangan penggunanya.
Kebiasaan
merokok telah mengakibatkan banyak penyakit dari gangguan pernapasan hingga
kanker. Meski menyadari bahaya merokok, orang-orang di seluruh dunia masih
terus mengisap belasan milyar batang rokok setiap harinya.
Jumlah perokok di
Indonesia
menduduki peringkat ketiga tertinggi di dunia. Kebiasaan merokok di Indonesia
bagaikan makanan pokok sehari-hari. Padahal rokok mengandung zat racun yang
sangat banyak. 60 jenis zat racun yang ada di dalam rokok sudah diketahui
berpotensi menyebabkan kanker. Bahkan ada penelitian yang menyimpulkan bahwa
merokok pasif tiga kali lebih berbahaya daripada merokok aktif.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud rokok?
b. Apa saja kandungan atau komposisi rokok?
c. Apa saja dampak negatif dari merokok?
d. Apa saja kerugian merokok?
e. Mengapa harus berhenti merokok?
f. Bagaimana cara yang paling efektif agar
dapat berhenti merokok?
1.3. Tujuan
a. Mengetahui apa yang dimaksud rokok
b. Mengetahui apa saja kandungan atau
komposisi rokok
c. Mengetahui apa saja dampak negatif dari
merokok
d. Mengetahui apa saja kerugian merokok
e. Mengetahui alasan mengapa harus berhenti
merokok
f. Mengetahui cara yang paling efektif agar
dapat berhenti merokok
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Rokok
Rokok adalah
silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun-daun tembakau
yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan
berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong.
Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya
disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang
dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker
paru-paru atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu
hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia
yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk
keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa
Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut
mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian
kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan
bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya
untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan
saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
2.2. Kandungan rokok
2.2.1. Zat Kimia
Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya, yakni
tembakau. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur
untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat digunakan sebagai
rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap (chewing
tobacco atau tembakau kunyah).
Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam hidrosianat,
nitrogen oksida, dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin,
karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi, dan menimbulkan kanker
(karsinogen).
2.2.2. Nikotin
Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf
tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi,
dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6
mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang
ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok putih yang beredar di pasaran memiliki
kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementara di Indonesia berkadar nikotin 17 mg
per batang.
2.2.3. Timah Hitam (Pb)
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus
rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan menghasilkan 10
ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah
20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap
rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke
dalam tubuh!
2.2.4. Karbon Monoksida (CO)
Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan
hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan
dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena
gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi”
hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam
darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah perokok
mencapai 4 – 15 persen. Berlipat-lipat!
2.2.5. Tar
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap
rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam
rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan
membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran pernapasan, dan
paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara
kadar tar dalam rokok berkisar 24 – 45 mg.
2.3. Dampak Negatif Merokok
2.3.1. Penyakit Jantung
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit
jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju,
WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi
darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah
stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian
akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen
(peringkat pertama).
Merokok menjadi faktor
utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan hanya
menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi
pembuluh darah otak dan perifer.
Asap yang diembuskan
para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping
(side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung
oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke
udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000
jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak
didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih
banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan
amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya
dalam ruang setelah rokok berhenti.
Umumnya fokus penelitian
ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain meningkatkan
kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard)
sehingga merugikan kerja miokard.
Nikotin mengganggu
sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard.
Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan
adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan
oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga
mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin
mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan)
ke dinding pembuluh darah.
Karbon monoksida
menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk
jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di
hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis
(pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan
kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah
penggumpalan darah.
Nikotin, CO, dan
bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam
pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping itu,
asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar
kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi,
sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.
2.3.2. Penyakit Jantung Koroner
Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak.
Risiko terjadinya
penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan
bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok
yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja
sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula
darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.
Perlu diketahui bahwa
risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada
tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis) dan
pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak
pembuluh darah perifer.
PPDP yang melibatkan
pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan
pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
2.3.3. Penyakit Stroke
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak
dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada
perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
Dalam penelitian yang
dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan merokok
memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok
perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada kelompok bukan
perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok
menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting
sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS.
Kini makin banyak
diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu hamil, impotensi,
menurunnya kekebalan individu, termasuk pada pengidap virus hepatitis, kanker
saluran cerna, dan lain-lain. Dari sudut ekonomi kesehatan, dampak penyakit
yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang dikeluarkan, baik
bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.
Penyakit-penyakit yang
timbul akibat merokok mempengaruhi penyediaan tenaga kerja, terutama tenaga
terampil atau tenaga eksekutif, dengan kematian mendadak atau kelumpuhan yang
timbul jelas menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Penurunan
produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga
beban ekonomi yang tidak sedikit bagi individu dan keluarga. Pengeluaran untuk
biaya kesehatan meningkat, bagi keluarga, perusahaan, maupun pemerintah.
2.3.4. Gerbang Narkoba
Akibat kronik yang paling gawat dari penggunaan nikotin adalah
ketergantungan. Sekali seseorang menjadi perokok, akan sulit mengakhiri
kebiasaan itu baik secara fisik maupun psikologis. Merokok menjadi sebuah
kebiasaan yang kompulsif, dimulai dengan upacara menyalakan rokok dan
menghembuskan asap yang dilakukan berulang-ulang.
Karena sifat adiktifnya
(membuat seseorang menjadi ketagihan) rokok dalam Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders (DSM IV) dikelompokkan menjadi
Nicotine Related Disorders. Sedangkan WHO menggolongkannya sebagai bentuk
ketagihan. Proses farmakologis dan perilaku yang menentukan ketagihan tembakau
sama dengan proses yang menimbulkan ketagihan pada obat, seperti heroin dan
kokain.
Nikotin mempunyai sifat
mempengaruhi dopamin otak dengan proses yang sama seperti obat-obatan tersebut.
Dalam urutan sifat ketagihan zat psikoaktif, nikotin lebih menimbulkan
ketagihan dibanding heroin, kokain, alkohol, kafein dan marijuana. Menurut
Flemming, Glyn dan Ershler merokok merupakan tingkatan awal untuk menjadi
penyalahguna obat-obatan (drug abuse). Mencoba merokok secara signifikan
membuka peluang penggunaan obat-obatan terlarang di masa yang akan datang.
Berdasarkan data
epidemiologi diketahui kurang lebih 20% dari perokok memiliki risiko delapan
kali menjadi penyalahguna NAPZA, dan berisiko sebelas kali untuk menjadi
peminum berat dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Perhatian khusus
mengenai masalah ini dikaitkan dengan meningkatnya jumlah perokok remaja.
Menangani masalah
kebiasaan merokok pada remaja diharapkan dapat mencegah masalah yang akan
timbul dikemudian hari berkaitan kebiasaan tersebut, salah satunya adalah pencegahan
penyalahgunaan narkoba. Menurut Teddy Hidayat, Spesialis Kedokteran Jiwa,
Remaja yang berisiko tinggi adalah remaja-remaja yang memiliki sifat pemuasaan
segera, kurang mampu menunda keinginan, merasa kosong dan mudah bosan, mudah
cemas, gelisah, dan depresif.
Pemahaman tentang
kebiasaan merokok dan kecenderungan sifat kepribadian seseorang akan sangat
membantu upaya menghentikan kebiasaan yang merugikan tersebut. Untuk pencegahan
kebiasaan merokok pada anak-anak dan remaja. Orang tua serta guru memegang
peranan besar untuk mengawasi, memberikan informasi yang benar dan yang
terpenting tidak menjadi contoh perilaku individu yang ketagihan kebiasaan
merokok.
2.3.5. Ganggu Kesehatan Jiwa
Merokok berkaitan erat dengan disabilitas dan penurunan kualitas hidup.
Dalam sebuah penelitian di Jerman sejak tahun 1997-1999 yang melibatkan 4.181
responden, disimpulkan bahwa responden yang memilki ketergantungan nikotin
memiliki kualitas hidup yang lebih buruk, dan hampir 50% dari responden perokok
memiliki setidaknya satu jenis gangguan kejiwaan. Selain itu diketahui pula
bahwa pasien gangguan jiwa cenderung lebih sering menjadi perokok, yaitu pada
50% penderita gangguan jiwa, 70% pasien maniakal yang berobat rawat jalan dan
90% dari pasien-pasien skizrofen yang berobat jalan.
Berdasaran penelitian
dari CASA (Columbian University`s National Center On Addiction and Substance
Abuse), remaja perokok memiliki risiko dua kali lipat mengalami gejala-gejala
depresi dibandingkan remaja yang tidak merokok. Para perokok aktif pun
tampaknya lebih sering mengalami serangan panik dari pada mereka yang tidak
merokok Banyak penelitian yang membuktikan bahwa merokok dan depresi merupakan
suatu hubungan yang saling berkaitan. Depresi menyebabkan seseorang merokok dan
para perokok biasanya memiliki gejala-gejala depresi dan kecemasan (ansietas).
Sebagian besar penderita
depresi mengaku pernah merokok di dalam hidupnya. Riwayat adanya depresi pun
berkaitan dengan ada tidaknya gejala putus obat (withdrawal) terhadap
nikotin saat seseorang memutuskan berhenti merokok. Sebanyak 75% penderita
depresi yang mencoba berhenti merokok mengalami gejala putus obat tersebut. Hal
ini tentunya berkaitan dengan meningkatnya angka kegagalan usaha berhenti
merokok dan relaps pada penderita depresi.
Selain itu, gejala putus
zat nikotin mirip dengan gejala depresi. Namun, dilaporkan bahwa gejala putus
obat yang dialami oleh pasien depresi lebih bersifat gejala fisik misalnya
berkurangnya konsentrasi, gangguan tidur, rasa lelah dan peningkatan berat
badan).
Nikotin sebagai obat
gangguan kejiwaan Merokok sebagai salah satu bentuk terapi untuk gangguan
kejiwaan masih menjadi perdebatan yang kontroversial. Gangguan kejiwaan dapat
menyebabkan seseorang untuk merokok dan merokok dapat menyebabkan gangguan
kejiwaan, walau jumlahnya sangat sedikit, sekitar 70% perokok tidak memiliki
gejala gangguan jiwa.
Secara umum merokok
dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi, menekan rasa lapar, menekan
kecemasan, dan depresi. Dalam beberapa penelitian nikotin terbukti efektif
untuk pengobatan depresi. Pada dasarnya nikotin memberikan peluang yang
menjanjikan untuk digunakan sebagai obat psikoaktif. Namun nikotin memiliki
terapheutic index yang sangat sempit, sehingga rentang antara dosis yang tepat
untuk terapi dan dosis yang bersifat toksis sangatlah sempit.
Sehingga dipikirkan
suatu bentuk pemberian nikotin tidak dalam bentuk murni tetapi dalam bentuk
analognya. Namun, kerangka pemikiran pemberian nikotin sebagai obat tidaklah
dalam bentuk kebiasaan merokok. Seperti halnya morfin yang digunakan sebagai
obat analgesik kuat (penahan rasa sakit), pemberiannya harus dalam pengawasan
dokter. Gawatnya, saat ini nikotin bisa didapatkan dengan bebas dan mudah dalam
sebatang rokok, hal ini perlu diwaspadai karena kebiasaan merokok tidak lantas
menjadi sebuah pembenaran untuk pengobatan gejala gangguan kejiwaan.
2.3.6. Rusaknya Sistem
Reproduksi Studi
tentang rokok dan reproduksi yang dilakukan sepanjang 2 dekade itu
berkesimpulan bahwa merokok dapat menyebabkan rusaknya sistim reproduksi
seseorang mulai dari masa pubertas sampai usia dewasa
Pada penelitian yang
dilakukan Dr. Sinead Jones, direktur The British Medical Assosiation’s Tobacco
Control Resource Centre, ditemukan bahwa wanita yang merokok memiliki
kemungkinan relatif lebih kecil untuk mendapatkan keturunan.
Pria akan
mengalami 2 kali resiko terjadi infertil (tidak subur) serta mengalami resiko
kerusakan DNA pada sel spermanya. Sedangkan hasil penelitian pada wanita hamil
terjadi peningkatan insiden keguguran. Penelitian tersebut mengatakan dari 3000
sampai 5000 kejadian keguguran per tahun di Inggris, berhubungan erat dengan
merokok.
120.000 pria di
Inggris yang berusia antara 30 sampai 50 tahun mengalami impotensi akibat
merokok. Lebih buruk lagi, rokok berimplikasi terhadap 1200 kasus kanker rahim
per tahunnya
2.3.7. Kanker Paru-Paru
Asap rokok dari tembakau mengandung banyak
zat kimia penyebab kanker. Asap yang diisap mengandung berbagai zat kimia yang
dapat merusak paru-paru.
Zat ini dapat memicu terjadinya kanker khususnya pada paru-paru. Kanker
paru-paru merupakan kanker yang paling umum yang diakibatkan oleh merokok.
Penyebaran kanker paru-paru dalam tubuh terjadi secara senyap hingga menjadi
stadium yang lebih tinggi. Dalam banyak kasus, kanker paru-paru membunuh dengan
cepat.
2.3.8. Emfisema
Perokok berat yang sudah bertahun-tahun
akan mengalami emfisema. Emfisema merupakan penyakit yang secara bertahap akan
membuat paru-paru kehilangan elastisitasnya. Jika paru-paru kehilangan
keelastikannya, maka akan sulit untuk mengeluarkan udara kotor. Tanda-tandanya
adalah mulai mengalami kesulitan bernapas pada pagi dan malam hari. Lalu mudah
terengah-engah. Tanda lainnya adalah sering mengalami flu berat, disertai
dengan batuk yang berat, dan mungkin dengan bronkhitis kronis. Batuknya sering
kali tidak berhenti dan menjadi kronis.
2.3.9. Lebih Cepat Tua
Hasil penelitian terhadap para perokok
menunjukkan bahwa wajah para perokok pria maupun wanita lebih cepat keriput
dibandingkan mereka yang tidak merokok. Proses penuaan dini tersebut meningkat
sesuai dengan kebiasaan dan jumlah batang rokok yang dihisap. Penelitian
tersebut menunjukkan bahwa para perokok berat memiliki keriput pada kulit
hampir lima
kali lipat dibandingkan orang yang tidak merokok. Bahkan proses penuaan dini
sudah dimulai bagi para remaja yang merokok seperti kulit keriput, gigi
menguning, dan nafas tak sedap.
2.4. Kerugian Merokok
2.4.1. Menghirup Zat Racun
Asap
rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan
43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat
berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
2.4.2. Memicu Kanker
Asap rokok yang
baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan
50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok
semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang
dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi
di jalanan raya yang macet.
2.4.3. Ketergantungan
Seseorang yang
mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit
dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok
daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
2.4.4. Membuang Uang
Harga rokok yang
mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana
kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok.
Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang
berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian
akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang
mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup
pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan
di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.
2.4.5. Merugikan Orang Lain
Sebagian perokok
biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar
merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap
rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di
tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain,
sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.
2.4.6. Berbuat Dosa
Kegiatan yang
merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai
benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama
atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam
hal ini.
2.5. Berhenti Merokok
2.5.1. Alasan Berhenti Merokok
a.
Wajah keriput
Merokok dapat mengurangi
aliran oksigen dan zat gizi yang diperlukan sel kulit Anda dengan jalan
menyempitkan pembuluh darah di sekitar wajah. Sehingga akan menyebabkan
keriput.
b.
Gigi berbercak dan nafas bau.
Partikel dari rokok
sigaret dapat memberi bercak kuning hingga cokelat pada gigi Anda, dan ini juga
akan memerangkap bakteri penghasil bau di mulut Anda. Kelainan gusi dan gigi
tanggal juga lebih sering terjadi pada perokok.
c.
Anda dan di sekitar’ menjadi bau.
Rokok sigaret memiliki
bau yang tidak menyenangkan dan menempel pada segala sesuatu, dari kulit dan
rambut Anda sampai pakaian dan barang-barang di sekitar Anda. Dan bau ini sama
sekali bukan hal yang membangkitkan selera pasangan maupun teman-teman.
d.
Tulang rapuh
Sejumlah penelitian
menemukan hubungan antara merokok dengan osteoporosis pada pria dan wanita.
Sebuah penelitian mengamati kasus patah tulang pinggul pada wanita lansia, dan
menyimpulkan bahwa satu dari 8 kasus patah tulang itu disebabkan oleh
kehilangan massa tulang yang disebabkan oleh merokok.
e. Depresi
Sebagian ilmuwan
menganggap rokok mengandung zat yang mampu menyebabkan peningkatan mood. Zat
inilah yang biasanya kandungannya berkurang saat seseorang menderita depresi.
Itulah juga penyebabnya mengapa orang yang sedang stres atau depresi cenderung
mencari ‘pelarian’ ke rokok.
f.
Panutan yang buruk bagi anak.
Setiap hari,
dliperkirakan 3000 anak di AS yang menjadi ketagihan merokok sigaret. Bila
mereka terus merokok, 1000 diantaranya bisa dipastikan akan meninggal akibat
penyakit yang berhubungan dengan merokok.
g.
Kebakaran
jika Anda ceroboh, saat
merokok clan membuang puntung rokok yang masih menyala ke sembarang tempat
dapat menyebabkan kebakaran.
h. Sirkulasi
darah yang buruk
Sel darah merah telah
dirancang dari sananya untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Pada perokok,
molekul oksigen digantikan oleh komponen dari asap rokok, sehingga menghambat
transportasi oksigen yang penting bagi kehidupan sel.
i. Terkesan
bodoh
Jika perokok membela
ketergantungannya, ada satu kebenaran yang tak mampu mereka pungkiri: Seperti
kata slogan, rokok itu pembunuh. jadi, bila masih ada yang meneruskan kebiasaan
itu, tentunya akan terlihat bodoh kan.
2.5.2. Strategi Berhenti Merokok Bagi
Perokok
a. Rencanakan waktu berhenti
Rencanakan kapan anda
akan berhenti merokok untuk selamanya. Waktunya mungkin saja beberapa hari ke
depan atau 2 minggu lagi. Menjelang hari berhenti merokok itu, anda kurangi
jumlah rokok yang dihisap setiap harinya.
b. Obat-obatan
Obat membantu mengurangi
gejala-gejala berhenti merokok sampai efek terburuk terlewati. Anda mempunyai
pilihan obat baik berdasarkan resep dokter maupun obat over-the-counter (tanpa
resep dokter). Diskusikan pilihan tersebut dengan dokter anda.
c. Bantu diri anda sendiri
Dalam merencanakan dan
menjaga keinginan anda untuk berhenti merokok, carilah informasi mengenai rokok
dan penyakit yang ditimbulkan dari berbagai sumber terpercaya seperti American
Cancer Society, American Lung Association, Centers for Disease Control and
Prevention atau situs lokal seperti Yayasan Kanker Indonesia, Yayasan Jantung
Indonesia ,Komite Nasional Penanggulangan Masalah Merokok. Bantulah diri anda
dengan informasi yang meyakinkan anda untuk menjauh dari rokok setelah berhenti
merokok.
d. Kelompok pendukung
Entah anda bertemu
secara online atau sebuah kelompok pendukung. Carilah dukungan dari orang-orang
yang juga berusaha untuk berhenti merokok.
e. Konseling
Konseling merupakan
pertemuan tatap muka dengan dokter yang terpercaya, psikolog, perawat atau
konselor. Forum ini akan membahas hal-hal apa saja yang menghalangi anda untuk
berhenti merokok dan cara-cara untuk mengatasinya.
f. Cold turkey
Merupakan strategi
dengan langsung berhenti merokok. Jika anda memilih cold turkey maka anda akan
mengalami gejala-gejala putus rokok, seperti semua orang yang berhenti merokok
seperti tidak sabar (restlessness), nafsu makan bertambah, mudah tersinggung.
Disarankan agar anda
mencari bantuan saat anda berhenti merokok, baik itu berupa dukungan ataupun
pengobatan.
g. Olahraga
Olahraga akan membantu anda
mengatasi stres dan berat badan yang bertambah setelah anda berhenti merokok.
h. Ajak Sahabat/Keluarga Anda
Mintalah teman atau
anggota keluarga yang tidak merokok untuk menyediakan waktu mereka jika anda
mengalami masa-masa yang sulit.
i. Terapi alternatif
Beberapa perokok mencoba
metode hipnotis atau akupuntur untuk membantu mereka berhenti merokok, meskipun
tidak banyak yang terbukti berhasil. Namun, bila metode tersebut membuat anda
berhenti merokok, berarti metode tersebut cocok dengan anda.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Berdasarkan
uraian di atas, merokok dapat menimbulkan berbagai macam penyakit berbahaya.
Banyak dampak negatif yang timbul akibat merokok. Dampak-dampak itu antara lain
:
-
Rokok akan menyebabkan candu (ketagihan)
yang susah dihilangkan bagi penggunanya, ia akan berbuat apa saja untuk
mendapatkan rokok. Uang dihabiskan untuk membeli rokok, padahal uang tersebut
dapat digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat.
-
Merokok dalam jangka panjang
akan menyebabkan penyakit-penyakit berbahaya seperti kanker
-
Merokok di tempat umum yang
banyak berkumpulnya orang-orang akan membuat mereka merokok pasif (menghirup
asap rokok). Walaupun tidak merokok secara aktif, merokok pasif jauh lebih
berbahaya. Ini jelas sangat merugikan orang lain.
-
Asap rokok membuat polusi atau
udara tercemar.
Untuk itu, jangan sekali-kali mencoba
menghisap rokok dan bagi perokok sedang atau berat harus menghentikan kebiasaan
buruk tersebut. Manfaatnya penting bagi kita semua. Kesadaran akan bahaya merokok
ada dalam diri kita sendiri. Hindarilah rokok atau kebiasaan merokok
bagaimanapun caranya!
3.2. SARAN
Tidak merokok dan menghentikan kebiasaan
merokok
Dengan tips-tips mudah berikut ini, kita
dapat mencegah agar tidak merokok :
a. Beranggapan bahwa rokok adalah benda
yang sangat berbahaya sehingga kita tidak pernah sekalipun berpikir untuk
mencoba menghisap rokok.
b. Tidak sembarangan bergaul dengan orang
lain. Biasanya orang lain yang merokok akan mengajak temannya untuk merokok
juga.
c. Tidak membeli
dan menyentuh rokok. Rasa penasaran akan membuat kita mencoba rokok itu.
d. Merokok
adalah kebiasaan yang merusak organ tubuh. Menyakiti diri kita sendiri adalah perbuatan
dosa. Berarti merokok adalah perbuatan dosa.
e. Menjauhi
orang yang merokok.
Dengan tips-tips
mudah berikut ini, kita dapat menghentikan kebiasaan merokok :
a. Merencanakan waktu berhenti
b. Mengkonsumsi obat yang membantu mengurangi gejala-gejala berhenti merokok
c. Yakin pada diri anda pasti dapat berhenti merokok
d. Kelompok pendukung akan mendukung anda untuk berhenti merokok
e. Konseling dengan dokter akan mengetahui cara untuk berhenti merokok
f. Cold
turkey (strategi langsung berhenti merokok)
g. Berolahraga
h. Ajak Sahabat/Keluarga Anda untuk tidak merokok
i. Terapi alternatif
DAFTAR PUSTAKA
Rokok, (online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok,
diakses 14 November 2010, pukul 12.30 WIB)
Mengapa harus berhenti merokok, (online),
(http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/255-mengapa-berhenti-rokok.html,
diakses 14 November 2010, pukul 12.30 WIB)
Bahaya merokok bagi kesehatan, (online),
(http://ahyarwahyudi.wordpress.com/2009/02/22/bahaya-merokok-bagi-kesehatan/,
diakses 14 November 2010, pukul 12.30 WIB)
Bahaya perokok pasif, (online),
(http://www.sendokgarpu.com/tips/bahaya-perokok-pasif/424/,
diakses 14 November 2010, pukul 12.30 WIB)
http://bakung16.files.wordpress.com/2009/11/akibat_rokok.jpg,
(Online),
(diakses 7 Januari 2011, pukul 19.20 WIB)
http://laravceindo.pbworks.com/f/1187311404/cigarette.jpg,
(Online),
(diakses 7 Januari 2011, pukul 19.20 WIB)
http://bahayamerokok.net/images/kandungan-rokok1.jpg,
(Online),
(diakses 7 Januari 2011, pukul 19.20 WIB)
0 comments:
Post a Comment