Laju Respirasi
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
LAJU RESPIRASI
|
I.
Judul dan Tanggal
Praktikum
a.
Judul Kegiatan : Laju Respirasi
b.
Tanggal Praktikum :
Senin, 4 Februari 2013
II.
Tujuan
Tujuan dari percobaan
ini adalah untuk mengetahui kecepatan
respirasi pada hewan (serangga) dan mengetahui pengaruh berat serangga terhadap
laju respirasi.
III.
Dasar Teori
Respirasi adalah suatu
proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi
CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada
hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2
sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi
menjadi H2O. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa
organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat
dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya
direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi
adalah intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi
respirasi.Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam
sel tumbuhan tinggi. Terdapat beberapa substrat respirasi yang penting lainnya
diantaranya adalah beberapa jenis gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa;
pati; asam organik; dan protein (digunakan pada keadaan & spesies tertentu).
Secara umum, respirasi karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut: C6H12O6
+ O2 à 6CO2
+ H2O + energi
Laju respirasi dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
Ketersediaan substrat.
Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan
respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan
respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang
tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.Ketersediaan Oksigen.
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh
tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ
pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak
banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan
tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di
udara.
Suhu. Pengaruh faktor suhu
bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10, dimana umumnya
laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10 derajat Celcius, namun hal ini
tergantung pada masing-masing spesies.Tipe dan umur tumbuhan. Masing-masing
spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan demikian kebutuhan
tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan
muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua.
Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Serangga mempunyai alat
pernapasan khusus berupa system trachea yang berfungsi untuk mengengkut dan
mngedarkan O2
ke seluruh tubuh serta mengangkut dan mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trschea
memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang masuk ke seluruh
jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan O2 dan CO2 dalam system ini
tidak membutuhkan bantuan sitem transportasi atau darah.
Udara masuk dan keluar
melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuhnya.
Selanjutnya dari stigama, udara masuk ke pembuluh trachea yang memanjang dan
sebagian ke kantung hawa.
Pada serangga bertubuh besar
terjadinya pengeluaran gas sisa pernafasan terjadi karena adanya pengaruh
kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.
IV.
Alat dan Bahan
1.
Respirometer sederhana
2.
Neraca
3.
Jangkrik
4.
Kristal NaOH (KOH)
5.
Larutan eosin
6.
Plastisin/vaselin
7.
Kapas
8.
Suntikan
9.
Stopwatch/ pengukur waktu
‘
V.
Langkah/Cara
kerja :
Ciri makhluk hidup antara
lain melakukan ekskresi, tumbuh dan berkembang, peka terhadap rangsang,
respirasi, butuh nutrisi, reproduksi, bernafas, dan bergerak. Untuk mengukur
kecepatan respirasi pada serangga dilakukan dengan mengukur oksigen yang
diperlukan dalam pernafasannya. Kecepatan respirasi dinyatakan dengan banyaknya
oksigen yang diperlukan serangga pada waktu tertentu. Alat dan bahan diatur
dalam susunan sebagai berikut:
1. Menimbang
serangga yang akan dipakai untuk praktikum
2. Menyusun
alat dan bahan seperti gambar di atas
3. Menempatkan
pada tempat yang datar
4. Menutup
sambungan antara pipa dengan bejana agar tidak bocor udaranya
5. Sebelum ujung pipa diberi laruitan eosin, tutup
dengan jari telunjuk selama 1-2 menit
6. Memasukan
di ujung pipa berskala larutan eosin menggunakan suntikan
7. Memulai
menghitung gerakan eosin setiap 2 menit
8. Menghitung
berapa cc oksigen yang dibutuhkan serangga
9. Mengulangi
langkah di atas pada serangga yang berbeda beratnya.
VI.
Hasil Pengamatan
No.
|
Sampel hewan
|
Berat sample
|
Waktu (per 2 menit)
|
O2 yang diperlukan untuk respirasi
|
Selisih per waktu
|
1.
|
Jangkrik
|
0,6 gram
|
2 menit (1)
|
0,26 ml
|
0,26 ml
|
2 menit (2)
|
0,56 ml
|
0,30 ml
|
|||
1,5 menit (3)
|
0,70 ml
|
0,14 ml
|
|||
2.
|
Belalang
|
0,5 gram
|
2 menit (1)
|
0,29 ml
|
0,29 ml
|
2 menit (2)
|
0,59 ml
|
0,30 ml
|
|||
2 menit (3)
|
0,82 ml
|
0,23 ml
|
|||
0,5 menit (4)
|
0,86 ml
|
0,04 ml
|
Penghitungan :
A. Jangkrik (0,6 gram)
Laju pernapasan:
-
2 menit pertama
0,26 ml : 2 menit = 0,13
ml/menit
-
2 menit kedua
0,30 ml : 2 menit = 0,15 ml/menit
-
1,5 menit ketiga
0,14 ml : 1,5 menit = 0,093 ml/menit
Laju rata-rata = 0,1243 ml/menit
B. Belalang (0,5 gram)
Laju pernapasan:
-
2 menit pertama
0,29 ml : 2 menit = 0,145
ml/menit
-
2 menit kedua
0,30 ml : 2 menit = 0,15 ml/menit
-
2 menit ketiga
0,23 ml : 2 menit = 0,115 ml/menit
-
0,5 menit keempat
0,04 ml : 0,5 menit = 0,08 ml/menit
Laju rata-rata = 0,1225 ml/menit
VII.
Pembahasan
Dalam percobaan ini,
khususnya pada percobaan yang menggunakan respirometer, digunakan NaOH. Fungsinya adalah untuk mengikat CO2, sehingga pergerakan dari larutan eosin benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen.
Adapun reaksi yang terjadi antara NaOH dengan CO2 adalah sebagai berikut:
NaOH
+ CO2 → Na2CO3
+ H2O
Spesimen dimasukkan ke dalam tabung dan tabung ditutup
dengan bagian yang berskala rapat-rapat. Untuk mengetahui penyusutan udara dalam tabung,
pada ujung terbuka pipa berskala diberi setetes air (lebih baik berwarna
misalnya larutan eosin). Larutan eosin ini akan
bergerak ke arah tabung spesimen karena terjadinya penyusutan volum udara dalam
ruang tertutup (tabung spesimen) sebagai akibat pernapasan, yaitu O2
diserap, CO2 dihembuskan tetapi lalu diserap oleh NaOH. Kecepatan larutan eosin itu bergerak
ke dalam menunjukkan kecepatan
pernapasan organisme yang diselidiki.
Perhitungan dilakukan
untuk memperoleh angka kecepatan respirasi organisme tertentu dalam ml tiap
satuan waktu. Data yang diambil adalah lama pernapasan. Dalam percobaan ini diambil
tiap 2 menit sekali dan jarak yang ditempuh oleh larutan eosin bergerak. Pada hitungan kenaikan interval kedua,
dicari dengan interval 2 dikurangi interval 1 dan begitu seterusnya untuk
mencari kenaikan nilai interval berikutnya.
Keberhasilan percobaan
atau eksperimen ini tergantung tergantung pada bocor tidaknya alat. Pada
percobaan ini, hubungan antara tabung dan bagian berskala diolesi dengan plastisin lalu diputar-putar. Tujuan pemberian plastisin yaitu agar hubungan antara tabung dan bagian bersekala
licin serta udara tidak dapat keluar masuk.
Hubungan antara berat
dengan penggunaan oksigen berbanding terbalik. Karena setiap makhluk hidup
membutuhkan O2 (Oksigen) dalam jumlah yang besar. Melebihi dari
berat tubuh. Pada hasil di atas jelas sekali bahwa ukuran tubuh mempegaruhi laju pernapasan, semakin kecil
ukuran dan berat tubuh maka semakin cepat pernapasannya.
VIII. Simpulan
Setelah melakukan praktikum tersebut kami dapat disimpulkan bahwa semakin besar berat tubuh suatu
organisme maka semakin besar pula kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk
respirasi. Hal ini,
dikarenakan ukuran tubuh dan aktivitas organisme tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi dalam proses
respirasi.
IX.
Daftar Pustaka
Aryulina, Diah dkk. 2010. Biology 2B
for Senior High School Grade XI Semester 2. Jakarta: Esis.
Anwar, Anik. 1984. Ringkasan Biologi.
Bandung : Ganeca Exact Bandung.
http://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi,(Online), (diakses
9 Februari 2013, pukul 19.24 WIB)
Kebumen, 11 Februari
2013
Praktikan,
(Ardhiyan Kurnia Ramadhany/XI IPA 3/06)
0 comments:
Post a Comment