Konsep Attitude
Apa
kabar Bloggers? Ya, disini gue re: Anon akan mencoba aktif menulis untuk blog
ini.. Mudah2an blog ini akan menyajikan informasi2 yg dapat bermanfaat bagi
pembaca dimanapun Anda berada.. Ini dikhususkan dulu info2 lokal saja atau utk
indonesia, ga muluk2 go internasional (bisa mengikuti-semoga) ya hehe..
Kali
ini, Anon akan menyampaikan konsep attitude ya.. Attitude adalah sikap atau
perilaku yg ada pada manusia. Nah, attitude ini sangat penting loh dalam
kehidupan.. Kok bisa? Karena pergaulan kita atau kehidupan kita bersosial dgn
orang lain pasti kita memakai yg namanya attitude.
Kebanyakan
orang sukses pasti memiliki attitude baik seperti disiplin, pekerja keras, dan
menghormati. Anon bakal share pengalaman Anon ya. Jadi, Anon adalah
mahasiswa yg studinya berada di perusahaan energi. Dalam proses perekrutannya
dahulu, Anon melewati 5 tahap. Nah, attitude ini jg jd bahan tes nya loh. Kita
mengenal ada tes psikologi. Tes tersebut nantinya dpt melihat sekilas (menurut
Anon sih ga 100% yaa) kepribadian seseorang. Kita bisa melihat bagaimana
kepemimpinannya, sikap2 dan sifat yg menonjol pada dirinya. Tahap yg penting
juga adalah tahap wawancara. Perekrutan mahasiswa ini emang mirip kayak
perekrutan pekerja. Tes wawancara itu semacem momok tersendiri ya karna Anon
baca2 nih banyak calon pekerja yg gagal pada tes ini, padahal pinter atau
cerdas2.
Itu
dikarenakan pada proses wawancara, si pewawancara biasanya adalah seorang yg
mengerti atau dapat membaca sikap/perilaku seseorang yang sedang diwawancarai.
Lewat pertanyaan2nya gitu, mereka lihat gestur tubuh kita dan jawaban kita.
Btw, itu adalah proses wawancara Anon yg pertama kali loh, dilakukan di Jakarta
dan bersyukur bisa lolos. Anon punya masukkan nih, jadi kalo Anon dulu itu pas
diwawancara ya bersikap apa adanya.. Sopan, hormat kpd pewawancara.. Ga berkata
bohong juga (kebiasaan Anon tuh ngomong blak2an –re:jujur- kadang gak
terkontrol T.T), toh kalo kalian bohong pas wawancara pasti bakal tahu tuh si
pewawancaranya. Hhe. Ga percaya? Boleh tuh dicoba bohong waktu wawancara, dan
nantinya kalian nyesel :p.
Bisa
dibilang memang attitude itu vital lah bagi kita sebagai mahluk sosial. Dalam
prosesnya, Anon yg belajar di perusahaan energi ini melihat bahwasanya orang2
dan pekerja2 di sini memiliki GOOD ATTITUDE, sehingga dapat membangun
perusahaan ini scr bersama-sama. Peraturan di perusahaan besar memang gak main2
ya. Anon kasih tau ya, di sini ada peraturan kecepatan berkendara. Hal itu
sangat ditekankan. Selain itu, pekerja harus membuat badge perusahaan yang
prosesnya itu butuh waktu loh seperti pengecekan SKCK, surat2 penting, ijazah
gitu2, identitas. Wah, itu dilakukan secara ketat.
Memang
dengan good attitude maka perusahaan pun akan terkena dampak positifnya.
Perusahaan energi ini sangat memperhatikan safety, sehingga pekerjaan
berlangsung aman. Lingkungan perusahaan ini juga bersih terjaga dengan baik,
tanpa limbah2 yang mencemari lingkungan. Penerapan good attitude ini menjadikan
sebuah kebiasaan bagi para pekerja perusahaan ini. Walaupun sepi dan ada lampu
merah, pengendara tidak akan menerobosnya. Konsep seperti inilah yang
diterapkan sehingga lama-kelamaan peraturan yg biasanya bersifat mengikat
berubah menjadi kebiasaan setiap manusia, jadi ya kita menjalankannya dengan
biasa saja tanpa beban atau berpikir sanksi pelanggar aturan. Bisa dicontoh
tuh!! Hehe.
Bagaimana?
Sudahkah kalian paham tentang pentingnya attitude itu sobat bloggers??
Di sini Anon mencoba untuk menulis lagi dan aktif
reproduktif produktif. Apabila ada kata2 yang sulit dipahami
Anon minta maaf ya karena ini juga lagi belajar menulis tentang pengalaman dan
pengetahuan Anon yang ga seberapa. Semoga dapat bermanfaat bagi sobat Bloggers!
Salam.
Cita-cita : Menerbitkan buku Blogger (Aamiin)
Kalo blog mau rame dikunjungi saat ini yang terpenting
adalah pembaca nyaman dan tertarik pada bacaan di blog.. Kalo dipikir2
menggunakan bahasa yang non formal dan lugu, lucu bisa lbh menarik para pembaca. Mungkin kalo dibuat point per point juga bagus karena dapat memudahkan pembaca dalam memahami artikel.
0 comments:
Post a Comment